Makalah Tanaman Padi

BUDIDAYA TANAMAN
PADI

Disusun Oleh :
Moch. Alif Zhakki Ghufron
120321100111

A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT. yang memerlukan makan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang diketahui saat ini banyak orang yang mati, karena kelaparan. Kejadian itu sering terjadi, terutama di Indonesia yang disebabkan karena kemalasan mereka untuk bekerja dan juga kurang pedulinya pemerintah terhadap rakyat-rakyat kecil.
Manusia memerlukan kebutuhan makanan pokok, yang mana di setiap suatu negara memiliki makanan pokok yang berbeda-beda. Tetapi yang makanan pokok yang cukup terkenal adalah beras atau nasi. Dan sebagian besar penduduk Indonesia makanan pokoknya adalah nasi. Yang mana awalnya nasi atau beras itu berasal suatu tumbuhan padi seperti rumput-rumputan, yang banyak ditanam dan dibudidayakan di negara kita tercinta yaitu negara Indonesia.
Sebelum manusia mengenal nasi, terutama di negara Indonesia ini, makanan pokoknya adalah jagung, ketela, dan sagu. Untuk sagu itu yang paling banyak dibudidayakan di Papua, karena sagu sebagai makanan pokok orang Papua sampai pada saat ini.
Nasi adalah makanan pokok yang mudah dinikmati oleh siapapun, bukan hanya nikmat, tetapi nasi mengandung berbagai zat makanan yang dipelukan oleh tubuh kita, yaitu karbohidrat,protein, lemak, serat kasar, abu, dan vitamin. Sehingga dapat membuat tubuh atau badan kita sehat. Dan jika ingin lebih nikmat lagi, nasi dapat dicampur dengan lauk-pauk seperti ikan, daging, tempe, dan sayur- sayuran seperti bayam, wortel, dan lain-lain.

B. PERMASALAHAN
Tanaman padi adalah tanaman yang harus dirawat dan dibudidayakan, karena padi itu suatu kebutuhan manusia setiap saat, khususnya di Indonesia. Penanaman padi itu bukan hanya sekedar ditanam seenaknya, tetapi kita harus memperhatikan aspek-aspek dari segi tanah, apakah tanah tersebut sudah cocok untuk menanam padi atau tidak. Seperti yang kita ketahui, tanah berperan penting dalam kehidupan manusia, seperti perluasan kota, usaha pertanian, dan lain sebagainya.
Tanah yang digunakan untuk usaha pertanian memiliki luas yang relatif konstan, tetapi jumlah penduduknya yang semakin bertambah sehingga dapat menyebabkan penyempitan luas tanah. Akan tetapi kebutuhan pokok selalu diperlukan setiap saat.
Indonesia adalah negara agraris, yang mana sebagian besar penduduk Indonesia bertempat tinggal di pedesaan. Kebanyakan dari mereka itu bermata pencaharian usaha pertanian. Tetapi usaha mereka mengalami banyak faktor yang menghambat untuk mengembangkan produksi padi. Terutama faktor luas tanah yang semakin sempit, karena semakin banyaknya penduduk.
Ada perbedaan yang mencolok antara beras petani dan harga eceran yang di pasarkan, yang terjadi pada akhir-akhir ini cenderung menyebabkan masyarakat resah. Harga tebus BULOG kepada KUD tercatat Rp 1.660 per kilogram yang disesuaikan dengan harga gabah terbaru, sementara harga rata-rata beras di beberapa kota besar berkisar antara Rp 4.000 – 5.000 perkilogram. Angka perbedaan yang sekitar Rp 2.500 ini mungkin merupakan angka tertinggi yang pernah tercatat dalam perjalanan sejarah ekonomi perbesaran di Indonesia.
Dan juga tercatat sangat tinggi laju kenaikan harga beras di tingkat konsumen yang merupakan konstributor utama dari laju inflasi yang terjadi pada bulan Agustus tahun 1998, yaitu mencapai 6,3 persen. Laju kumulatif inflasi Januari-Agustus 1998 telah mencapai 69,12 persen, sehingga prediksi awal laju inflasi tahunan sebesar 80 persen pasti terlampaui. Tingginya kenaikan harga beras ini akan terasa sebagian besar konsumen Indonesia, karena daya beli masyarakat turun drastis.

C. PEMBAHASAN
Padi adalah makanan pokok yang menghasilkan beras atau nasi. Yang mana makanan pokok ini adalah makanan favorit sebagian besar masyarakat Indonesia. Padi adalah salah satu makanan yang mengandung gizi dan membuat tubuh kita bertenaga. Sehingga tubuh kita menjadi kuat untuk melakukan aktvitas sehari-hari. Padi juga mengandung zat makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh kita, yaitu karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu, dan vitamin.
Mengenai tanah yang digunakan untuk usaha pertanian, pemerintah bisa membantu para petani untuk memperluas tanah, sehingga meskipun penduduknya semakin bertambah tanah yang digunakan masih cukup luas.
Kita harus benar-benar menjaga tanaman padi agar tetap di budidayakan dan dilestarikan terutama di negara kita tercinta, negara Indonesia. Dan kepada pemerintah dimohon untuk membuat program lagi, yang bisa membantu para petani untuk mengembangkan usaha pertanian, terutama dalam membudidayakan tanaman padi.
Beras atau nasi merupakan kebutuhan pokok masyarakat, terutama di Indonesia karena sebagian besar dari mereka adalah petani. Pada akhir- akhir ini para masyarakat sangat resah mendengar berita tentang kenaikan harga beras yang cukup tinggi.
Untuk itu, pemerintah bisa peduli kepada para petani dan rakyat-rakyat kecil yang kondisinya cukup memprihatinkan dengan cara menurunkan harga makanan pokok, yaitu beras atau nasi.

D. PENUTUP
a. Simpulan
Beras atau nasi adalah makanan pokok manusia setiap saat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Nasi adalah makanan pokok yang mengandung berbagai zat makanan yang dipelukan oleh tubuh kita, yaitu karbohidrat,protein, lemak, serat kasar, abu, dan vitamin. Sehingga dapat membuat tubuh atau badan kita menjadi sehat.
Lalu mengenai luas tanah yang digunakan untuk usaha pertanian semakin sempit, karena jumlah penduduknya semakin bertmabah. Dan juga yang dirasakan masyarakat saat ini, tentang kenaikan harga beras yang cukup tinggi. Sehingga daya beli masyakat menjadi turun drastis.

b. Saran
1. Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih serius dalam mengembangkan dunia pertanian terutama pada tanaman padi agar lebih baik lagi untuk ke depannya.
2. Dan semoga pemerintah bisa lebih peduli lagi kepada rakyat kecil terutama para petani.

E. DAFTAR PUSTAKA
1. AAK, Budidaya Tanaman Padi, Aksi Agraris Kanisius, Yayasan Kanisius Yogyakarta, 1973.
2. Arifin, Bustanul. 1997. “Penurunan Konstribusi Sektor Pertanian”. Bisnis Indonesia, 25 Maret 1997.

PELUANG USAHA DI MADURA DENGAN BUDIDAYA ‘JARAK PAGAR’ SEBAGAI ALTERNATIF PENGGUNAAN BBM

PELUANG USAHA DI MADURA DENGAN BUDIDAYA ‘JARAK PAGAR’ SEBAGAI ALTERNATIF PENGGUNAAN BBM
Oleh:
Moch. Alif Zhakki Ghufron
Universitas Trunojoyo Madura

ABSTRAK
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas, Linn) sebenarnya sudah lama dikenal di Indonesia sebagai tanaman liar, bukan sebagai tanaman yang diusahakan untuk tujuan ekonomi. Banyak seminar, berita di media masa dan pergunjingan yang memblow-up tentang prospek ekonomi jenis tanaman ini. Banyak pihak yang histeris dan hiruk pikuk (euforia) namun belum jelas justifikasinya karena segala sesuatu yang berkenaan dengan pengusahaan tanaman ini masih sedang dipelajari dan dipersiapkan, baik yang menyangkut benihnya, teknologi budidaya, cara panen, pasca panen, ekstrasi minyak dari biji jarak, teknologi pengolahan minyak jarak menjadi biodiesel, rendemen minyak, serta cara penyimpanannya. Dengan adanya makalah ini, diharapkan Mahasiswa lebih mengetahui bagaimana cara pembudidayaan jarak pagar dan diharapkan juga Mahasiswa lebih kreatif dalam memanfaatkan bahan baku yang ada, seperti dengan memanfaatkan tanaman jarak pagar ini sebagai bahan baku alternatif pengganti BBM. Namun, akhir-akhir ini di tengah krisis BBM yang melanda Indonesia, tanaman jarak pagar ini mulai mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Hal ini dikarenakan tanaman ini mengandung minyak, khususnya pada bagian bijinya, sehingga tanaman ini dapat menjadi sumber energi alternatif dan menjadi bahan bakar hayati.
PENDAHULUAN
Cadangan energi fosil kita semakin hari semakin berkurang, sedangkan kebutuhannya terus meningkat. Perkiraan yang ekstrem menyebutkan, minyak bumi di Indonesia dengan tingkat konsumsi seperti saat ini akan habis dalam waktu 10-15 tahun lagi.
Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di sisi lain, produksi minyak bumi dalam negeri menunjukkan tren menurun. Secara keseluruhan, konsumsi BBM selama tahun 2004 mencapai 61,7 juta kilo liter, dengan rincian 16,2 juta kilo liter premium, 11,7 juta kilo liter minyak tanah, 26,9 juta kilo liter minyak solar, 1,1 juta kilo liter minyak diesel, dan 5,7 juta kilo liter minyak bakar. Disisi lain, kemampuan produksi bahan bakar minyak di dalam negeri hanya sekitar 44,8 juta kilo liter, sehingga sebagian kebutuhan bahan bakar di dalam negeri harus di impor. Setiap bulan, impor minyak mentah dan BBM mencapai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar 15 triliun rupiah.
Beberapa hasil pertanian yang mengandung minyak, seperti minyak sawit dan minyak jarak pagar (Jatropha curcas) juga dapat di manfaatkan sebagai biodiesel. Salah satu bentuk pengonversian biomassa yang dapat mensubstitusi bahan bakar minyak adalah biodiesel yang di hasilkan melalui proses transesterifikasi. Biodiesel memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan bentuk energi lainnya,yaitu lebih tinggi, memiliki karakter pembakaran yang relatif bersih, biaya produksinya rendah dan ramah lingkungan.
Dalam memilih jenis bahan baku biodesel diperlukan pertimbangan yang matang, jarak pagar merupakan pilihan yang tepat. Alasannya, tanaman ini bukan merupakan bahan pangan dan dalam pembudidayaannya sangatlah mudah, tanaman ini juga dapat hidup di berbagai lahan, termasuk lahan kritis, pembudidayaannya pun tidak memerlukan biaya yang tinggi dan bijinya bisa cepat di panen.
Pengolahan minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sebagai bahan bakar mesin sebenarnya telah digunakan dan menjadi catatan sejarah. Hambatan dan beban utama pengembangan bahan bakar minyak dari biji-biji tumbuhan (biodiesel) adalah karena mahalnya biodiesel. Minyak jarak pagar diharapkan menjadi minyak atau lemak non-pangan sebagai bahan baku utama pembuatan biodiesel.
Hambatan utama yang dihadapi dalam pengembanagn biodiesel dari minyak jarak pagar adalah ketersediaan bahan baku yang masih sangat rendah, mengingat jarak pagar adalah ketersediaan bahan baku yang masih sangat rendah, karena masih belum ada yang mau membudidayakan komuditi tanam ini.
Tanaman ini banyak tumbuh di berbagai daerah, contohnya; di Madura. Namun, di Madura sendiri tanaman ini hanya di biarkan saja tanpa di manfaatkan dan hanya menjadi tumbuhan liar yang biasanya tumbuh pada pinggir sawah milik warga. Padahal tumbuhan ini dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan, mengingat tumbuhan ini masih jarang di budidayakan dan mengingat Indonesia memerlukan bahan bakar alternatif dalam penggunaan BBM.
Selain itu pengembangan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) sebagai bahan biodiesel mempunyai potensi yang sangat besar karena selain menghasilkan minyak dengan produktivitas tinggi, juga dapat berfungsi sebagai pengendali erosi serta memperbaiki tanah. Strategi pengembangan industri biodiesel jarak pagar harus dilakukan secara terintegrasi dengan cara memaksimalkan potensi yang dimiliki jarak pagar. (Barmawi.1983.Hal 1 ).

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara budidaya jarak pagar dan cara pengendalian hama dan gulma yang menyerang tumbuhan ini?
2. Bagaimana cara pembuatan biodiesel dengan menggunakan biji jarak pagar?

TUJUAN
Dengan adanya makalah ini, diharapkan Mahasiswa lebih mengetahui bagaimana cara pembudidayaan jarak pagar dan diharapkan juga Mahasiswa lebih kreatif dalam memanfaatkan bahan baku yang ada, seperti dengan memanfaatkan tanaman jarak pagar ini sebagai bahan baku alternative pengganti BBM.

PEMBAHASAN
Jarak pagar merupakan tanaman liar yang sebelumnya tidak pernah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Namun, akhir-akhir ini di tengah krisis BBM yang melanda Indonesia, tanaman jarak pagar ini mulai mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Hal ini dikarenakan tanaman ini mengandung minyak, khususnya pada bagian bijinya, sehingga tanaman ini dapat menjadi sumber energi alternatif dan menjadi bahan bakar hayati.
Terkait dari masalah kelangkaan BBM tersebut, sudah banyak daerah-daerah lain yang sudah mulai membudidayakan tanaman ini, yang kemudian diolahnya menjadi bahan bakar alternatif pengganti BBM.

Adapun cara pembudidayaan dan pengendalian gulma jarak pagar sendiri sama halnya dengan pembudidayaan tanaman tahunan lainnya, yaitu dengan menyiapkan lahan tanam, proses penanaman, pemupukan, pemangkasan dan pemanenan. Untuk pengendalian gulmanya sendiri dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu manual, biologi dan kimia.

BUDIDAYA JARAK PAGAR
A. Menyiapkan Lahan
Tanaman jarak pagar ini dapat tumbuh pada berbagi jenis tanah (lahan), tidak terkecuali lahan kritis. Tanaman ini pada intinya tidak memerlukan persyaratan tertentu untuk lahan penanamannya, tanaman ini tidak terlalu menyukai air, jadi dalam pemilihan lahan, usahakanlah memilih lahan yang tidak tergenang air dan di usahakan memilih lahan yang terbuka, agar tanaman bisa mendapatkan penyinaran secara penuh.
Pengolahan tanah diusahakan agar dilakukan agak dalam, hal ini dilakukan agar akar pada tanaman dapat berkembang dengan baik. Pada pembuatan lubang tanam dapat dibuat langsung pada saat tanam, apabila yang kita tanam adalah benih dari jarak pagar. Adapun untuk bibitnya, pembuatan lubang dapat dibuat satu minggu sebelum proses penanaman. Jarak tanam pada tanaman ini 2m x 3m atau 1.5m x 2m. Pada intinya persiapan lahan pada tanaman jarak pagar sama halnya dengan tanaman tahunan lainnya.
B. Penanaman
Penanaman jarak pagar sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu bisa dengan menggunakan Sistem Monokultur atau dengan menggunakan Sistem Tumpang Sari.
Penanaman Monokultur yaitu penanaman hanya satu jenis komuditas pada satu lahan. Keuntungan dari sistem tanam ini adalah tanaman dapat ditanam dengan menggunakan jarak tanam rapat dan dapat dikelola secara intensif.
Adapun dari sistem ini adalah hanya ada satu jenis kmuditas tanam yang dibudidayakan sehingga apabila tanaman terancam hama dan menyebabkan matinya tanaman komuditas, maka kerugian yang ditanggung oleh petani sangatlah besar.
Penanaman Tumpang Sari yaitu kebalikan dari sistem tanam Monukultur, pada Sistem Tumpang Sari tidak hanya satu jenis komuditas saja yang dibudidayakan akan tetapi lebih dari satu komuditas, bisa dua atau tiga komuditas pada satu lahan tanam. Tanaman yang ditumpang sarikan sebaiknya komuditas tanam yang tidak tinggi, misalnya kacang tanah, kedelai dan ubi jalar.
Adapun keuntungan dari sistem tanam ini adalah petani tetap dapat memetik hasil dari tanaman tumpang sari, apabila tanaman jarak pagar belum menghasilkan, tanaman tumpang sari secara tidak langsung juga mengakibatkan tanaman jarak terawat.
C. Pemupukan
Pemupukan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, pupuk dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Namun pada tanaman jarak pagar ini belum ada dosis yang direkomendasikan. Jadi, pemupukan dapat dilakukan sesuai dengan tingkat kesuburan tanahnya.
D. Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman jarak pagar dilakukan ketika tanaman mencapai ketinggian 40-60cm, dan pemangkasan sebaiknya dilakukan lagi pada tahun kedua dan ketiga. Pemangkasan ini bertujuan untuk meningkatkatkan cabang produktif dan untuk mendapatkan bentuk dan ukuran tanaman yang baik. Apabila pemangkasan tidak dilakukan maka dalam jangka waktu lama akan menrunkan produktivitas tanaman, dan apabila produktivitas tanaman menurun maka pendapatan petani akan menurun juga dan apabila pendapatan petani menurun pasti petani akan mengalami kerugian. Maka dari itu pemangkasan perlu dilakukan agar produktivitas tanaman meningkat, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang besar.

E. Pengendalian Hama dan Gulma
Gulma merupakan tanaman pengganggu tanaman budidaya dan merupakan pesaing utama tanaman budidaya dalam merebutkan unsur hara dan air yang terkandung dalam tanah. Gulma juga merupakan rumah dari beberapa jenis hama, jadi pengendalian gulma perlu dilakukan agar pertumbuahan tanaman dapat tumbuh secara optimal.
Gangguan gulma dapat mengakibatkan cadangan makanan di dalam tanah terbagi, terjadi persaingan dalam memperoleh sinar matahari dan air, pemberian pupuk kurang berdaya guna, pertumbuhan tanaman kurang baik, sehingga produksi berkurang.
Pengendalian gulma pada tanaman jarak pagar sendiri sangat diperlukan pada tahun pertama, karena pada periode ini tanaman jarak pagar masih muda dan cenderung kalah bersaing dengan gulma dalam perebutan unsur hara dan air, oleh karena itu perlu adanya pengendalian untuk gulma yang mengancam tanaman jarak pagar tersebut.
Beberapa hama yang mengancam tanaman ini adalah belalang, penggerek batang dan hama kutu untuk pengendalian gulma dan hama dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu;
1. Cara Manual yaitu pengendalian secara langsung yang dilakukan oleh petani, misalkan dengan cara pencabutan secara langsung. Salah satu keuntungan dengan menggunakan cara ini adalah petani tidak memerlukan pengeluaran uang untuk pengendaliannya, pengendalian dapat di lakukan kapanpun dan tidak menyebabkan kekekalan pada hama.
2. Cara Kimia yaitu pengendalian dengan menggunakan bahan kimia dalam pengendalian gulma atau hama, contohnya; dengan menggunakan pestisida dalam pengendaliannya. Salah satu keuntungan dengan menggunakan cara ini adalah gulma dan hama lebih mudah dibasmi dan pengendalian dengan menggunakan cara ini lebih efektif dari pada menggunakan cara Manual. Akan tetapi, cara kimia ini tentunya mempunyai kerugian salah satunya adalah adanya kekebalan pada hama dan harga pestisida yang harganya kurang dapat dijangkau oleh petani.
3. Cara Biologis yaitu pengendalian hama dengan menggunakan OPT, misalnya dengan menggunakan Attropoda.

F. Panen
Proses pemanenan pada jarak pagar dapat dilakukan dengan memotong atau menggunting bagian tandannya, sedangkan ciri-ciri buah yang siap dipanen adalah buah berwarna kuning ranun, cara panen ini dilakukan apabila proses pemanenan bertujuan untuk produksi minyak karena dalam satu tandan sudah terdapat 60-70% buah yang masak, sehingga tidak perlu adanya petik pilih, sortasi buah yang benar-benar masak di pohon hanya dilakukan apabila proses pemanenan buah bertujuan untuk digunakan sebagai benih.
Dari cara pembudidayaan tanaman jarak pagar yang relatif mudah dan dapat hidup (tumbuh) dimana saja. Kita dapat memanfaatkan lahan di Madura untuk membudidayakan tanaman ini sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil.
Pembudidayaan jarak pagar sebagai sumber alternatif pengganti bahan bakar fosil (Biodiesel) tentunya dapat menjadi peluang agribisnis yang menjanjikan di Madura, karena masih jarang masyarakat daerah lain membudidayakan tanaman ini. Selain pembudidayaannya yang mudah, pengolahan tanaman jarak pagar ini untuk pembuatan bodiesel sangatlah mudah dan tidak membutuhkan biaya yang besar dalam pengolahannya.
Adapun cara pengolahannya (pembuatan) dan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan biodiesel ini adalah sebagai berikut;
1. Bahan Baku
• Minyak jarak pagar murni.
• Methanol dan Etanol, dapat didapatkan di toko bahan kimia.
• KOH, larutan KOH ini mudah menyerap air. Oleh karena itu, sebelum digunakan keringkan terlebih dahulu, misalnya dengan menggunakan oven.
2. Bahan Untuk Titrasi
• Isopropil alcohol kemurnian 99%.
• Air suling atau aquades atau air bebas ion, digunakan sebagai bahan pencuci.
• Larutan phenolphthalein (PP).
3. Langkah Kerja
1. Pisahkan minyak jarak dengan kotoran dengan cara disaring, agar penyaringan lebih mudah, maka terlebih dahulu minyak dipanaskan sampai suhu 35*C.
2. Hilangkan kandungan airnya dengan memanaskan minyak jarak sampai mencapai suhu 100*C, apabila air dalam minyak sudah hilang, panasakan minyak sampai dengan suhu 130*C selama 10 menit, kemudian dinginkan
3. Selanjutnya tentukan banyaknya KOH yang diperlukan, dengan cara titrasi sebagai berikut;
• langkah awal yang perlu dilakukan adalah siapkan alat titrasi berupa buret dan gelas piala kecil,
• selanjutnya siapkan larutan 1g KOH ke dalam 1 liter air suling
• panaskan 1 ml minyak jarak murni yang sebelumnya dilarutkan ke dalam 10 ml isopropil alkohol, panaskan sambil diaduk sampai campuran menjadi jernih, kemudian setelah itu tambahkan 2 tetes larutan PP
• isi buret dengan larutan KOH 0,1%, teteskan larutan ke dalam larutan minyak jarak alkohol-PP, setetes demi setetes dan digoyang-goyang agar larutan tercampur, hentikan tetesan KOH apabila larutan telah berwarna merah muda.
4. Siapkan kalium metoksida dengan cara sebagai berikut;
• Siapkan metanol, perbandingan metanol dengan volume minyak jarak adalah 2 : 8.
• Masukkan KOH yang sebelumnya telah ditentukan jumlahnya dengan proses titrasi, kemudian aduk sampai larutan tercampur.
5. Kemudian panaskan minyak jarak dengan suhu 48-54*C tambahkan dengan kalium metoksida, aduk selama satu jam. Proses ini akan menghasilkan metil ester (minyak biodiesel) dan gliserin.
6. Diamkan metil ester (minyak biodiesel) dan gliserin selama 8 jam dengan suhu 38*C, metil ester dan gliserin akan terpisah, metil ester akan berada pada bagian atas dan gliserin berada pada bagian bawah, buang gliserin dengan cara mengalirkan dengan hati-hati dari bagian bawah reakor, kemudian tampung gliserin pada wadah lain, pada proses ini gliserin masih tercampur dengan alkohol, untuk menetralkannya dapat dipanaskan dengan suhu 66*C dengan di tambahkan asam mineral.
7. Setelah metil ester (minyak biodiesel) dan gliserin terpisah,maka biodesel siap untuk digunakan.
Banyak keuntungan yang didapatkan dalam pemanfaatan minyak jarak pagar (Biodiesel) sebagai sumber bahan baku energi alternatif. Keuntungan tersebut dapat meliputi tiga aspek, yaitu aspek energi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Dari aspek energi, pemanfaatan minyak jarak pagar dapat mengatasi krisis enegi seperti sekarang ini (sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil). Dari aspek ekonomi, dapat meningkatkan pendapatan petani, sedangkan dari aspek sosial, pemanfaatan jarak pagar sebagai bahan baku alternatif setidaknya dapat mengurangi pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan. Pengembangan tanaman jarak pagar ini akan memberikan peluang bagi tenaga kerja baru, contohnya pada bidang pembudidayaannya.
Dengan adanya keuntungan tersebut, tentunya peluang agribisnis di Madura dengan membudidayakan tanaman jarak pagar yang kemudian diolah menjadi biodiesel sangatlah menjanjikan. Hal ini juga di dukung dengan munculnya pernyataan Direktur Utama Pertamina yang menyebutkan bahwa Pertamina siap menampung minyak jarak dari masyarakat. Bahkan Jepang yang terikat komitmen Protokol Kyoto bersiap-siap membeli produk energi alternatif dari minyak jarak ini.

Oleh karena itu pengembangan pohon Jarak Pagar untuk diolah menjadi bahan bakar memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai proyek bisnis di Madura. Sekaligus mendukung upaya clean development mechanism (CDM) atau mekanisme pembangunan bersih lingkungan, seperti diatur dalam Protokol Kyoto.

PENUTUP
Kesimpulan
Jarak pagar dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan kelangkaan bahan bakar fosil di Indonesia,karena pada tanaman ini terkandung minyak yang dapat di olah menjadi biodiesel. Dalam membudidayakan tanaman ini sangatlah mudah, dan tanaman ini dapat hidup di berbagai jenis lahan, sehingga cocok untuk dibudidayakan di Madura, dengan adanya pernyataan dari Direktur Utama Pertamina yang menyebutkan bahwa Pertamina siap menampung minyak jarak dari masyarakat. Bahkan Jepang yang terikat komitmen Protokol Kyoto bersiap-siap membeli produk energi alternatif dari minyak jarak ini. Maka peluang bisnis (agribisnis) di Madura dengan memanfaatkan jarak pagar cukup terbuka lebar dan menjanjikan dengan adanya pernyataan tersebut.

Saran
Saran saya sebagai penulis makalah ini adalah di harapkan kepada petani-petani di Madura agar dapat melihat peluang bisnis ini,dan dengan adanya pernyataan dari Direktur Utama Pertamina yang menyebutkan bahwa Pertamina siap menampung minyak jarak dari masyarakat, diharapkan dapat menjadi acuan agar petani mau membudidayakan tanaman ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bramasto, Y.2003. “Biji Jarak, Pemanfaatan dan Kegunaannya di Masa Mendatang.”
dalam: Klik Benih. Vol. 2 No.01. Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Perbenihan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Anonim, “Pedoman Umum Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) sebagai
Bahan Baku Energi Baru Terbarukan (Biodiesel)”, Direktorat Pengembangan Perkebunan, Direktorat Jenderal BP Perkebunan, Jakarta, 2003.
Hambali, Erliza, dkk. Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodiesel, Jakarta: Penebar
Swadaya, 2006.
http://research.mercubuana.ac.id/proceeding/BUDIDAYA-DAN-MANFAAT-
JARAK PAGAR.pdf

Budidaya Tanaman Padi

Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT. yang memerlukan makan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang diketahui saat ini banyak orang yang mati, karena kelaparan. Kejadian itu sering terjadi, terutama di Indonesia yang disebabkan karena kemalasan mereka untuk bekerja dan juga kurang pedulinya pemerintah terhadap rakyat-rakyat kecil.

Manusia memerlukan kebutuhan makanan pokok, yang mana di setiap suatu negara memiliki makanan pokok yang berbeda-beda. Tetapi yang makanan pokok yang cukup terkenal adalah beras atau nasi. Dan sebagian besar penduduk Indonesia makanan pokoknya adalah nasi. Yang mana awalnya nasi atau beras itu berasal suatu tumbuhan padi seperti rumput-rumputan, yang banyak ditanam dan dibudidayakan di negara kita tercinta yaitu negara Indonesia.

Sebelum manusia mengenal nasi, terutama di negara Indonesia ini, makanan pokoknya adalah jagung, ketela, dan sagu. Untuk sagu itu yang paling banyak dibudidayakan di Papua, karena sagu sebagai makanan pokok orang Papua sampai pada saat ini.

Nasi adalah makanan pokok yang mudah dinikmati oleh siapapun, bukan hanya nikmat, tetapi nasi mengandung berbagai zat makanan yang dipelukan oleh tubuh kita, yaitu karbohidrat,protein, lemak, serat kasar, abu, dan vitamin. Sehingga dapat membuat tubuh atau badan kita sehat. Dan jika ingin lebih nikmat lagi, nasi dapat dicampur dengan lauk-pauk seperti ikan, daging, tempe, dan sayur- sayuran seperti bayam, wortel, dan lain-lain.

PEMBAHASAN

Padi adalah makanan pokok yang menghasilkan beras atau nasi. Yang mana makanan pokok ini adalah makanan favorit sebagian besar masyarakat Indonesia. Padi adalah salah satu makanan yang mengandung gizi dan membuat tubuh kita bertenaga. Sehingga tubuh kita menjadi kuat untuk melakukan aktvitas sehari-hari. Padi juga mengandung zat makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh kita, yaitu karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu, dan vitamin.

Mengenai tanah yang digunakan untuk usaha pertanian, pemerintah bisa membantu para petani untuk memperluas tanah, sehingga meskipun penduduknya semakin bertambah tanah yang digunakan masih cukup luas.

Kita harus benar-benar menjaga tanaman padi agar tetap di budidayakan dan dilestarikan terutama di negara kita tercinta, negara Indonesia. Dan kepada pemerintah dimohon untuk membuat program lagi, yang bisa membantu para petani untuk mengembangkan usaha pertanian, terutama dalam membudidayakan tanaman padi.

Beras atau nasi merupakan kebutuhan pokok masyarakat, terutama di Indonesia karena sebagian besar dari mereka adalah petani. Pada akhir- akhir ini para masyarakat sangat resah mendengar berita tentang kenaikan harga beras yang cukup tinggi.

Untuk itu, pemerintah bisa peduli kepada para petani dan rakyat-rakyat kecil yang kondisinya cukup memprihatinkan dengan cara menurunkan harga makanan pokok, yaitu beras atau nasi.